Kisah Generasi Z dan toko serba ada dalam sepuluh jam: simpan kwitansi, buang minumannya.

20221111-ESY-Tumbuhan-Smoothies-4

Jakarta – Pada generasi Z atau generasi Z, jam koma adalah sebuah kenyataan. Banyak orang terkadang menganggapnya lucu karena sulit berkonsentrasi. Misalnya saja, Hanaly (22), yang bekerja secara remote di Jakarta Barat, mengaku kerap kehilangan fokus atau tiba-tiba lupa akan tujuannya saat melakukan sesuatu.

Niatnya ingin mencari sesuatu, tapi tiba-tiba, dia malah melakukan hal lain. “Begitu beli sesuatu, pas bayar, lupa ambil. Ini sering terjadi,” kata Hana, dihubungi detikcom, Jumat (25/10/2024).

Claudio (17), salah satu pelajar di Malang, juga mengalami hal serupa dan kerap kebingungan.

“Seringkali, saya mencari cermin. Terkadang saya lelah karena tidak dapat melihat apa pun. Claudio berkata: “Meskipun saya memakai kacamata. Tak hanya terjadi pada generasi Z, koma ini juga bisa dialami oleh kaum milenial. Ardi (30), seorang pekerja harian lepas asal Jakarta Selatan, mengaku kehilangan akal karena kelelahan. “Beli minuman di minimarket. Simpan kwitansinya, buang minumannya,” kata Ardi.

Saat Ardi dalam keadaan koma, ia memilih menghentikan pekerjaannya sejenak dan berusaha lebih fokus. Aktivitas santai, seperti memejamkan mata dan mendengarkan musik, juga dapat membantu mendapatkan kembali fokus. Keadaan mental juga berpengaruh

Saat seseorang mengalami koma, gangguan jiwa kerap dituding sebagai penyebab utama penurunan mental secara tiba-tiba. Hal ini mencegah otak dan tubuh bergerak ke arah yang sama. “Menurutku itu pikiran, soalnya pikiranku sering sibuk, banyak hal yang dipikirkan. Jadi seperti daerahnya bergerak, badannya bergerak, kata Ardi.

Melakukan terlalu banyak hal sekaligus juga bisa menyebabkan koma berulang. Pasalnya, hal tersebut bisa membuat Anda khawatir dan berpikir dua kali.

“Saya pikir itu mental, karena ketika Anda melakukan sesuatu pada saat yang sama, Anda memikirkan segala sesuatunya pada saat yang sama,” kata Hanaly.

Pilu Nasib Rendy ABG Bantul Selamat dari Kecelakaan Lalu Tewas Dihajar 11 Orang

Jogja – Seorang remaja bernama Rendy Surya Irawan, warga Pundong, Bantul, ditemukan tewas di kawasan Prangtritis, Kretek, Bantul. Remaja 16 tahun itu merupakan korban pengeroyokan, dengan polisi menangkap 11 pelaku.
Jenazah korban ditemukan pemilik usaha tempat penggergajian Karyatno alias Salamon pada Minggu (13/10) pukul 08.30 WIB. “Jadi pemilik penggergajian itu tidak ada di rumah, dan saat datang sudah mendapati remaja meninggal dunia di dalam kamar. Karena di penggergajian kayu itu ada kamar untuk tempat istirahat,” ucap Kapolsek Kretek AKP Sutrisno, Senin (14/10).

11 Pelaku Ditangkap
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menerangkan para pelaku ditangkap secara Maraton mulai Minggu hingga Senin.
“Untuk pelaku pengeroyokan sudah diamankan secara maraton sejak Minggu sore sampai Senin pagi. Jumlah pelakunya ada 11 orang,” kata Jeffry kepada wartawan, Selasa (15/10).
Adapun 11 pelaku adalah inisial OM (20), BKS (19), RZP (19), FNA (21), DDS (20), DP (19), EAW (19), AOS (17), FQA (15), DY (17), dan DAK (16). Saat ini 11 orang itu ditahan polisi.
“11 orang itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan,” tegasnya.

Berawal Korban dan Temannya Kecelakaan Motor
AKP I Nengah Jeffry mengungkapkan awal pengeroyokan berawal saat Rendy dan satu temannya, Oci, mengalami kecelakaan tunggal di wilayah Pundong pada Sabtu (12/10) malam.

“Akibat kecelakaan itu Oci dirawat di rumah sakit. Kemudian korban dan AOS (Oca) beserta rekan-rekannya menyusul Oci di rumah sakit,” kata Jeffry kepada wartawan, Selasa (15/10).

Di rumah sakit, Oca dan rekan-rekannya sempat terlibat cekcok dengan korban. Mereka menuduh Rendy mengonsumsi obat-obat terlarang dan minuman keras (miras) yang berujung ia serta Oci kecelakaan.

“Kalau motif pengeroyokan, berdasarkan keterangan para tersangka, sebenarnya termakan isu bahwa Oci berboncengan dengan korban yang sebelumnya terlibat kecelakaan tunggal itu dikarenakan minum-minuman keras yang dicampur obat-obatan terlarang,” kata Jeffry kepada wartawan di Polres Bantul, Rabu (16/10).

Karena penjelasan Rendy tidak bisa memuaskan para tersangka akhirnya terjadi pengeroyokan. Bahkan pengeroyokan itu terjadi di beberapa lokasi.

“Sehingga memicu amarah saudara Oci, yakni Oca. Jadi tidak puas dengan jawaban korban lalu melakukan pengeroyokan hingga di empat lokasi,” ujarnya.

Sedangkan hasil pemeriksaan medis terhadap Rendy apakah positif mengonsumsi alkohol, Jeffry menyebut negatif.

“Hasilnya negatif baik untuk alkohol dan obat-obatan terlarang,” ujarnya.

Peran Brutal 11 Pengeroyok Rendy
AKP I Nengah Jeffry melanjutkan korban dikeroyok di 4 lokasi. Pertama Rumah Sakit Santa Elisabeth, Ganjuran, Bambanglipuro, Minggu (13/10) pukul 01.00 WIB.

“Pertama di depan RS Santa Elisabeth dan dilakukan oleh tiga orang, yaitu OM (20), BKS (19), dan AOS (17) yang masing-masing memukul satu kali ke arah tubuh korban. Kemudian BKS mendengkul ke arah tubuh korban,” katanya kepada detikJogja, Jumat (18/10/2024).

Setelah melakukan pengeroyokan, kemudian mereka membawa Rendy masuk ke dalam mobil. Selanjutnya mereka menuju tempat penggergajian kayu milik ayah AOS pukul 01.30 WIB.

“Di penggergajian kayu itu 11 tersangka melakukan pengeroyokan terhadap korban,” ujarnya.

Secara rinci, OM menendang dengan kaki kanan mengenai kepala bagian belakang korban satu kali, lalu memukul menggunakan tangan kanan dengan posisi mengepal mengenai belakang kepala korban sebanyak dua kali.

“Selanjutnya memukul dengan sebuah helm mengenai satu kali, dan memukul dengan helm mengenai punggung korban,” ucapnya.

Sedangkan peran BK memukul menggunakan tangan kanan mengenai leher bagian kanan, tepatnya bagian bawah telinga korban sebanyak satu kali. Untuk RZP (19) memukul dengan tangan kanan sebanyak dua kali mengenai bahu kanan dan kiri, menendang menggunakan kaki kanan sebanyak dua kali mengenai paha, memukul sebanyak dua kali mengenai belakang telinga dan menendang dua kali mengenai punggung.

“Dan menendang sebanyak 4 kali mengenai punggung dan paha korban,” katanya.

Untuk FNA (21) memukul dengan menggunakan tangan kanan sebanyak tiga kali mengenai bahu korban, menendang menggunakan kaki kanan sebanyak satu kali mengenai betis kaki kiri korban.

DDS (20) memukul punggung korban dengan tangan mengepal sebanyak satu kali dan EAW (19) memukul korban dengan tangan kanan posisi mengepal mengenai punggung belakang korban sebanyak satu kali. Selanjutnya DP (19) memukul menggunakan bodi motor dengan tangan kiri mengenai punggung belakang korban satu kali.

“AOS memukul satu kali dengan tangan kanan mengepal mengenai lengan kiri atas korban. FQA (15) memukul satu kali mengenai punggung tengah atas atau pas di bawah leher korban,” katanya.

Lebih lanjut, DY (17) menghantam lengan kiri korban dengan tangan kanan sebanyak dua kali mengenai lengan kiri atas. Sedangkan DAK (16) memukul dengan tangan kanan sebanyak dua kali mengenai bagian punggung korban.

Tidak berhenti di situ, para pelaku lalu membawa Rendy ke rumah BKS di Seloharjo, Pundong, Bantul pukul 02.30 WIB. Di rumah BKS, OM mendorong kepala korban dan setelah itu korban dibawa oleh rombongan pelaku lagi.

“Dari rumah BKS, korban dibawa ke jalan tembus Pundong-Parangtritis, yakni Jalan arah Watu Lumbung, Kretek Bantul pukul 03.00 WIB,” ujarnya.

Sampai di lokasi keempat, Rendy diturunkan. Selanjutnya OM, BKS dan RZP memukul ke arah tubuh Rendy hingga posisinya terjongkok.

Kemudian BK kembali menendang korban satu kali pada bagian punggung belakang. Akibat pengeroyokan itu, Rendy terlihat lemas.

“Dan akhirnya korban dibawa ke penggergajian kayu milik ayah AOS dan sempat diberi minum. Setelah minum korban pamit untuk tidur karena kelelahan dan akhirnya rombongan pelaku pulang sekira pukul 03.30 WIB,” katanya.

Hingga akhirnya Rendy ditemukan pemilik penggergajian kayu sudah meninggal dunia di dalam kamar sekitar pukul 08.00 WIB.

Pelaku Terancam 12 Tahun Bui
Jeffry mengemukakan pengeroyokan berujung tewasnya Rendy membuat para pelaku terancam hukuman hingga 12 tahun penjara.

“Jadi 11 tersangka itu beda-beda untuk pasal yang disangkakan, karena ada yang dewasa dan ada yang di bawah umur,” kata Jeffry, Rabu (16/10).

“Yang sudah dewasa disangkakan Pasal 170 ayat 3 KUHP tentang pengeroyokan berujung hilangnya nyawa seseorang dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara,” ujarnya.

Selanjutnya, untuk empat tersangka yang masih di bawah umur disangkakan Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak. Untuk ancaman hukumannya, kata Jeffry, maksimal lima tahun penjara.

Sementara ayah korban, Mugiyat (54) sangat terpukul dengan kematian anaknya. Mugiyat pun berharap polisi tuntas mengusut kasus pembunuhan yang dialami korban.

“Sebagai orang tua kami mau kasus ini diproses secara hukum dengan hukuman setimpal sesuai apa yang dilakukan kepada anak saya,” kata Mugiyat saat ditemui wartawan di rumahnya, Kapanewon Pundong, Bantul, Selasa (15/10).

“Kami minta diusut secara tuntas dan secara transparan agar anak saya tenang menghadap Yang Maha Kuasa,” lanjut Mugiyat sembari menangis.

 

Sedikit yang tahu, inilah profil Dody Hanggodo, Menteri Pekerjaan Umum pengganti Basuki

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menunjuk Dody Hanggodo sebagai Menteri Pekerjaan Umum (PU). Ia menggantikan Basuki Hadimuljono yang menjabat Menteri PUPR selama sepuluh tahun di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain Dody, Prabowo juga menunjuk Diana Kusumastuti sebagai Deputi Pekerjaan Umum (PU). Sedangkan di akhir pemerintahan Jokowi, Kementerian PUPR tidak memiliki wakil menteri. Lalu siapakah kedua karakter tersebut?

Nama Dody belum pernah terdengar di pemerintahan maupun politik. Diketahui, Dody merupakan pengusaha asal Surabaya. Sedikit informasi yang dapat diperoleh tentang populasinya. Disebutkan dalam siaran pers BEI, Senin (21/10/2024), Dody Hanggodo menjabat sebagai komisaris PT Praksi Gunatama Tbk pada tahun 2017 dan 2018, serta komisaris PT Senabangun Anekapertiwi pada tahun 2019 dan 2020.

PT Praksi Gunatama Tbk sendiri merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Passer, Provinsi Kalimantan Timur. Saat ini PT Senabangun Anekapertiwi merupakan anak perusahaan PT Praksi Gunatama Tbk (PGUN).

Berdasarkan analisis, per 30 September 2024, PGUN menguasai PT Araya Agro Lestari dengan kepemilikan saham 38,44% dan PT Citra Agro Lestari dengan kepemilikan saham 38,25%.

Kita tahu, kedua perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan Haji Isam, yakni Jony Saputra dan Liana Saputri yang merupakan Komisaris Utama PGUN. Apalagi Dody merupakan ayah dari Aushaf Fajr Herdiansyah, politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Aushaf juga menjabat Wakil Gubernur Nganjuk pada Pilkada Kabupaten Nganjuk 2024. Sedangkan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti sendiri merupakan Direktur PUPR yang sebelumnya menjabat Direktur Cipta Karya.

Disebutkan dalam laman IKA Undip dan Brantas Abipraya, perempuan asal Solo lulusan teknik arsitektur Universitas Diponegoro (Undip) ini. Setelah lulus, ia bekerja sebagai desainer interior di sebuah perusahaan kontrak, dan bergabung di Kementerian PUPR sebagai ASN pada tahun 1993.

Kemudian pada tahun 2004 melanjutkan studi magister di Institut Teknologi Bandung. Kemudian pada tahun 2019, Diana diangkat menjadi kepala departemen perencanaan. Tahun ini, berbagai proyek penting telah ia selesaikan, seperti penataan Ibu Kota Negara Baru (IKN) dan penyelesaian tujuh surat kebangsaan (PLBN). Pada Desember 2020, Diana diangkat menjadi Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR. Kemudian pada tahun 2023 diangkat menjadi komisaris PT Brantas Abipraya.

Guru honorer di Sultra diduga melakukan pencabulan anak oleh polisi meski ada bantahan

Jakarta – Polisi menetapkan seorang guru honorer asal Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Konsel Sultra) sebagai tersangka pelaku pembullyan terhadap siswa. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, guru tersebut mengaku sempat dimintai uang perdamaian sebesar 50 juta.

Ibu korban, Nurfitriana, pertama kali melapor ke gurunya, Supriyani. Sebelumnya, Nurfitriana melihat adanya luka di bagian belakang paha putranya yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu pada Kamis (24/4). Nurfitriana kemudian menceritakan, cedera yang dialami putranya, Aipda Wibowo Hasyim, hingga terjatuh di sawah.

Suaminya memastikan dia tidak pernah gagal, seperti yang dijelaskan putranya. Nurfitriana kemudian melaporkan Supriyani ke polisi Baito pada Sabtu (27/4). Polisi menyelidiki dan mencoba memberikan pengampunan.

Menyangkal menyerang anak-anak polisi
Kepada Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Sulawesi Tenggara (PGRI), Abdul Halim Momo, Supriyani membantah melakukan apa yang dituduhkan orang tua muridnya.

“Saya minta baik-baik, dia menangis ke saya dan mengaku tidak melakukan perbuatan buruk itu kepada murid-muridnya,” kata Ketua PGRI Sultra Abdul Halim Momo kepada wartawan, Senin (21/10/2024).

Dalam persidangan di media, orang tua terdakwa meminta Supriyani membayar uang perdamaian sebesar Rp50 juta. Ketua PGRI Sultra Abdul Halim Momo mengaku timnya sudah bertemu Supriyani. Hasil pertemuan dengan Bu Supriyani yang dikawal Wali Kota siap bersaksi, dia (Pak Desa) akan menyelesaikan masalah ini. Pertama, dia (Supriyani) harus membayar Rp 50 juta, kedua, dia harus membayar. untuk melepaskan pekerjaan mengajarnya. Apa ini? Ia diminta menulis surat kepada direktur daerah untuk mengundurkan diri. Padahal dia tidak berbuat apa-apa,” kata Halim dikutip detikSulsel, Selasa (22/10/2024).

Halim mengaku bersimpati dengan Supriyani hingga menuntut uang Rp 50 juta. Selain itu, status ekonomi Supriyani dan keluarganya dinilai miskin.

“Sayang sekali, dia hanya pegawai honorer, suaminya sering berjualan, kalau ada yang minta Rp 50 juta, saya tidak akan memikirkannya. Saya tidak fitnah, ada Wali Kota, ada yang khawatir, mereka minta Rp 50 juta. Jadi ada unsur pidananya,” ujarnya. Selesai di belakang bar
Kapolres Konawe Selatan AKBP Febry Syam mengatakan, pasca arbitrase tidak ada kesepakatan. Hal ini membuat kasus Supriyani diangkat ke tahap penyidikan. Karena setelah mediasi tidak ada kesepakatan, statusnya dinaikkan dan penyidikan (dinyatakan mencurigakan), kata detikSulsel, Selasa (22/10/2024).

Febry menambahkan, usai deklarasi berkas perkara lengkap atau P21, Supriyani diserahkan ke Kejaksaan Negeri Andoolo, Rabu (16/10). Ia menyimpulkan, “Supriyani diserahkan ke kejaksaan dengan membawa barang bukti dan ditangkap.”

Demokrat Dapat Tugas 4 Menteri-1 Wamen di Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menunjuk empat kader Partai Demokrat sebagai menteri. Selain itu, ada satu kader lagi sebagai wakil menteri di Kabinet Merah Putih.
“Kami mendapatkan empat pos kementerian dan juga satu wamen,” ujar Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan: Agus Harimurti Yudhoyono
Menteri Transmigrasi: Iftitah Suryanegara
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Teuku Riefky Harsya
Wamen ATR: Ossy Dermawan

Selain itu, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo juga punya kedekatan dengan AHY. Pria yang memiliki latar belakang pengusaha ini menghadiri ujian doktor Agus Harimurti Yudhoyono di Universitas Airlangga.

Dody juga tiba bersama rombongan Demokrat di Istana jelang pengumuman menteri pada Minggu (20/10) malam.

Bawaslu Sampang Jadi Fokus Utama dalam Pilkada 2024: Menyikapi Banyaknya Aduan Pelanggaran

jakarta, Bawaslu Kabupaten Sampang kini menjadi sorotan dalam pelaksanaan Pilkada 2024 akibat banyaknya laporan mengenai pelanggaran yang terjadi selama tahapan kampanye. Aduan ini meliputi berbagai isu, termasuk pemanfaatan fasilitas publik untuk kepentingan politik dan dugaan praktik politik uang. Melihat banyaknya pengaduan ini, masyarakat mulai mempertanyakan efektivitas Bawaslu dalam menjaga agar proses pemilu berlangsung adil dan transparan.

368vk7dvk0e9faw

Kinerja Bawaslu Sampang mendapat kritik tajam dari masyarakat dan lembaga pengawas independen, yang menilai bahwa penanganan aduan belum dilakukan secara maksimal. Kekhawatiran muncul bahwa pelanggaran serupa dapat terus berlanjut dan mengganggu integritas pemilu. Tuntutan agar Bawaslu lebih proaktif dan transparan dalam menangani setiap pelanggaran semakin meningkat, mengingat pentingnya menjaga keadilan dalam proses pemilihan umum.

Menanggapi berbagai sorotan tersebut, Bawaslu Sampang mengakui adanya lonjakan jumlah aduan dan memastikan bahwa semua laporan akan ditangani sesuai prosedur yang berlaku. Pihak Bawaslu juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat pengawasan di seluruh tahapan pilkada dengan melibatkan lebih banyak pengawas di tingkat kecamatan dan desa. Langkah ini diharapkan dapat mencegah terjadinya pelanggaran dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Di samping itu, Bawaslu berencana untuk memperkuat kerjasama dengan instansi terkait, termasuk aparat kepolisian dan kejaksaan, untuk mempercepat penanganan kasus pelanggaran yang terindikasi sebagai tindak pidana. Kerja sama yang solid diharapkan dapat menegakkan hukum secara efektif dan memberi efek jera kepada para pelaku pelanggaran. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan proses pilkada dapat berlangsung dengan lebih transparan dan kredibel.

Sorotan terhadap Bawaslu Sampang ini bukan hanya menjadi pembelajaran bagi daerah tersebut, tetapi juga untuk wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa. Pengawasan yang ketat serta tindakan hukum yang tegas sangat diperlukan agar demokrasi dapat berjalan sesuai prinsip keadilan dan kejujuran. Dengan upaya yang lebih baik, diharapkan hasil pemilu di Sampang dapat diterima dan dihormati oleh seluruh masyarakat.

Megawati meminta maaf karena tidak menghadiri pelantikan Prabowo

Jakarta – Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah secara gamblang menjelaskan ketidakhadiran Ketua Umum PDIP Jenderal Megawati Soekarnoputri saat pelantikan Presiden Prabowo Subianto. Basarah mengungkapkan, Megawati sudah meminta maaf kepada Prabowo.

Basarah pertama kali menjelaskan, ketidakhadiran Megawati dilaporkan pada 17 Oktober 2024. Pesan tersebut disampaikan Basarah kepada Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. “Ibu Mega meminta saya untuk meminta maaf kepada Pak Prabowo karena pada hari ini Ibu Mega tidak dapat menghadiri pelantikan beliau sebagai presiden RI karena kondisi kesehatannya,” kata Basarah kepada wartawan di gedung DPR/MPR. , Minggu (20/10/2024).

Basarah kemudian menjelaskan alasan kesehatan Megawati yang semakin memburuk. Ia mengatakan kesehatan Megawati memburuk setelah Napak Tilas berangkat ke Rusia untuk berziarah ke makam Imam Bukhori.

“Makam Bukhori luas, udaranya berdebu, Bu Mega langsung berziarah tanpa memakai masker. Jadi batuknya masih belum sembuh. “Kemarin saat saya temani saat menghadiri rapat doktor Sekjen PDIP Hasto, dia beberapa kali batuk saat rapat umum,” jelasnya.

Mengenal Datuk Ri Tiro, Ulama Penyebar Ajaran Islam di Bulukumba

Makassar – Datuk Ri Tiro merupakan sosok ulama yang menyebarkan agama Islam di Sulawesi Selatan (Sulsel), khususnya wilayah Bulukumba. Ia diutus oleh Kerajaan Aceh bersama dua rekannya, yaitu Datuk Ri Bandang dan Datuk Patimang.
Atas jasanya menyiarkan agama Islam, kini nama Datuk Ri Tiro diabadikan sebagai nama salah satu masjid ikonic di Bulukumba, yakni Masjid Islamic Center Dato Tiro. Selain itu, makam Datuk Ri Tiro yang terletak di Bulukumba juga menjadi sebuah wisata religi yang sering dikunjungi masyarakat.

Lantas seperti apa sosok Datuk Ri Tiro ini? Bagaimana pula perjuangannya mengislamkam Bumi Panritalopi Bulukumba?

Biografi Datuk Ri Tiro
Datuk Ri Tiro bernama asli Nurdin Ariyani atau Abdul Jawad dengan gelar Khatib Bungsu.(2) Ia adalah ulama sufi dari Minangkabau, yang ditugaskan menyebar Islam di Pulau Sulawesi.

Terkait waktu kelahiran Datuk Ri Tiro terdapat beberapa versi yang berbeda-beda. Salah satu sumber menyebutkan ia lahir pada Juli 1626 atua 8 Syawal 1036. Selain itu, ada pula sumber lain yang menyebutkan bahwa ia lahir pada 28 Juli 1542.

Atas jasa-jasanya, Datuk Ri Tiro menjadi salah satu ulama sufi yang mendapat gelar pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Afrika Selatan.(3)

Selama hidupnya Datuk Ri Tiro diketahui menyebar agama Islam di wilayah Kerajaan Tiro, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Adapun nama Datuk Ri Tiro sendiri adalah sebuah gelar yang diberikan oleh masyarakat sebagai penghargaan dan rasa hormat atas jasanya menyebar agama Islam di Bulukumba.

Dia menjadi seorang mubalig di Tiro, Bulukumba sampai akhir hayatnya. Masyarakat setempat kemudian memberinya gelar Dato Tiro. Kata dato dipilih karena masyarakat setempat kesulitan mengucapkan kata datuk, dan dato sama artinya dengan datuk.(1)

Datuk Ri Tiro wafat dan dimakamkan di Dusun Hila-Hila, Kelurahan Eka Tiro, Kecamatan Bontotiro, Bulukumba. Hingga kini, makam tersebut selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dan wisatawan dari berbagai daerah.(2)

Kisah PerjuangaDari jurnal Islamisasi Di Tiro Bulukumba, disebutkan bahwa Datuk Ri Tiro datang ke Sulawesi Selatan bersama Datuk Ri Bandang dan Datuk Patimang pada awal abad ke-17. Ia kemudian bertugas untuk menyebar Islam di wilayah Tiro, Bulukumba dan sekitarnya.

Kerajaan Tiro sendiri merupakan sebuah kerajaan kecil yang terletak di Bulukumba. Sebelum masuknya Islam, rakyat Tiro memiliki kepercayaan terhadap hal-hal mistis.

Karena itu, salah satu cara yang digunakan untuk membawa Islam ke Bulukumba adalah dengan pendekatan Istana. Datuk Ri Tiro mengawali dakwahnya dari lingkungan kerajaan, sebab jika raja sudah menerima Islam, maka rakyatnya pun akan mudah mengikutinya.

Proses masuknya Islam di Kerajaan Tiro sendiri terbilang cukup mudah dan melalui jalan Damai. Hal ini berbeda dengan kerajaan-kerajaan lain di Sulawesi Selatan yang harus melalui jalan perang.

Apalagi, besarnya pengaruh Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan kala itu membuat penerimaan Islam cukup sulit masuk di daerah-daerah yang menjadi wilayah taklukan Kerajaan Gowa.

Sementara di Kerajaan Tiro, Islam diterima dengan baik. Raja Tiro V La Unru Daeng Biasa sendiri menyambut baik kedatangan Islam yang dibawa oleh Datuk Ri Tiro.

Ia pun bersedia menerima Islam dan dibimbing membaca syahadat oleh Datuk Ri Tiro sendiri. Setelah masuk Islam, ia pun mendapat gelar Karaeng Ambibiah.

Selanjutnya dalam upaya menyebar Islam di masyarakat, Datuk Ri Tiro menempuh cara yang sedikit berbeda. Ia menggunakan pendekatan ilmu tasawuf untuk menghadapi kebiasaan-kebiasaan dari ajaran kuno rakyat Tiro yang banyak bertumpu pada ilmu hitam.

Cara ini dipilih Datuk Ri Tiro agar bisa memurnikan dan menggantikan mistik kebatinan atau sistem panutan yang yang berpusat di Gunung Bawakaraeng kala itu. Dia juga menyiarkan Islam melalui kajian-kajian seperti syariat, tarekat, hakekat dan makrifat.

Ajaran tasawuf yang disiarkan Datuk Ri Tiro ini pun dinilai sesuai dengan selera masyarakat karena ajarannya lebih menekankan kepada pentingnya sholat, mengaji, dzikir dan hal-hal yang dianjurkan agama. Akhirnya penyebaran Islam ini pun perlahan kian meluas di kalangan masyarakat.

Kendati demikian, tidak semua orang juga bisa dengan mudah menerima Islam dan beralih keyakinan. Mereka sempat ditentang oleh sejumlah bissu, sehingga beberapa di antaranya harus mengungsi ke Kaili.

Namun karena dukungan dari La Unru Daeng Biasa Karaeng Ambibiah, perjuangan Datuk Ri Tiro pun terus meluas. Selain ke Kerajaan Tiro, ia pun mulai berdakwa ke wilayah Kerajaan Bira di bagian Selatan.

Karena pendekatan bijaksana dari Datuk Ri Tiro, Raja Bira V Bakka Daeng Burane pun menerima ajaran Islam. Selain itu, Datuk Ri Tiro juga berhasil menjangkau daerah lain seperti Bantaeng di sebelah barat dan daerah Kerajaan Tellu Limpoe atau Sinjai di sebelah utara.

Selanjutnya proses penyebaran ajaran Islam oleh Datuk Ri Tiro juga mulai dilakukan di bagian selatan jazirah Sulsel dari pegunungan Lompobattang sampai ke batas Kerajaan Bone. Keberhasilan ini tentu tak terlepas dari dukungan raja-raja yang telah memeluk Islam.

Selain kerajaan-kerajaan di atas, dalam waktu yang relatif singkat Datuk Ri Tiro juga berhasil membuat Kerajaan Tondong, Bulo-Bulo dan Lamatti di kawasan Sinjai menyatakan diri menerima ajaran Islam. Diketahui Raja Bulo-Bulo IX La Peteddung memeluk Islam pada tahun 1607 lalu diikuti oleh rakyatnya.(4)

Mengapa Datuk Ri Tiro Menyebarkan Islam Mulai di Bulukumba?
Alasan Datuk Ri Tiro memilih menyebarkan agama Islam di Kerajaan Tiro karena Bulukumba dianggap dapat menjadi pintu untuk menyebarkan agama Islam ke bagian selatan. Jadi dengan masuknya Islam di Bulukumba, maka kerajaan yang bersebelahan dengan Bulukumba akan mengikut.

Kerajaan Tiro juga memiliki pelabuhan yang baik seperti Pelabuhan Pantai Tiro, Pelabuhan Bira, dan Pelabuhan Biropa yang aman untuk disinggahi kapal-kapal dari Jawa, Maluku, Melayu dan lain-lain. Oleh sebab itu, penyiaran agama akan lebih mudah karena sarana komunikasi bisa lancar.(4)

Wisata Religi Makam Datuk Ri Tiro
Datuk Ri Tiro memiliki jasa yang besar dalam menyebarkan agama Islam di Sulawesi Selatan, khususnya Bulukumba. Oleh karena itu, makam Datuk Ri Tiro yang terletak di Bulukumba kemudian menjadi salah satu objek wisata religi yang sering dikunjungi oleh masyarakat lokal dan dari berbagai daerah.

Bagi masyarakat, makam Datuk Ri Tiro memiliki nilai sejarah yang tinggi. Hal ini karena sosok Datuk Ri Tiro yang begitu penting bagi masyarakat Bulukumba.

Di makam ini, setiap harinya ramai pengunjung untuk berziarah dan berdoa dengan ritual-ritual khusus. Ritual-ritual tersebut adalah bentuk tradisi masyarakat lokal yang sering diikuti oleh pengunjung dari daerah lain.

Makam ini dijadikan tempat atau medium suci untuk bertawassul (perantara). Sebagian bahkan percaya bahwa makam orang suci menjadi tempat yang cocok untuk mengasah spiritualitas.(2)

Di sekitar area makam, juga terdapat sebuah sumur panjang yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun. Airnya masih bening dan jernih, sehingga masih digunakan hingga saat ini.

Sebagian masyarakat setempat mempercayai air yang bening dan jernih tersebut diduga kuat keluar dari celah-celah dinding batu, bukan dari pasir putih yang ada di dasar sumur. Tidak sedikit pula yang meyakini bahwa mandi di sumur panjang tersebut bisa membawakan keberuntungan.(1)

Sumber:
1. Artikel Kementerian Agama RI Provinsi Sulawesi Selatan “Kontributor Humas Kemenag Sinjai Berziarah Ke Makam Dato Ri Tiro”.
2. Jurnal Universitas Hasanuddin “Tradisi Ziarah Makam Datuk Ri Tiro Di Kabupaten Bulukumba Dalam Perspektif Islam”.
3. Skripsi UIN Alauddin Makassar “Tradisi Ziarah Pada Makam Dato Tiro Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba”.
4. Jurnal Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Makassar “Islamisasi Di Tiro Bulukumba”.

 

27 Tahun Eksis, BETA UFO Gelar Seminar Interspace Dimensional

Surabaya – BETA UFO Indonesia menggelar seminar bertajuk Interspace Dimensional, Sabtu (12/10/2024). Kegiatan ini untuk merayakan 27 tahun keberadaannya.
Acara yang berlangsung dari sore hingga malam ini, menyajikan berbagai topik terkait UFO dan alien, serta mempertemukan orang-orang yang mengaku telah menyaksikan fenomena luar angkasa tersebut.

Seminar ini menghadirkan tiga pembicara utama yang membahas beragam aspek dari fenomena UFO dan entitas interdimensional.

Thomas Vignol, seorang pemerhati UFO asal Prancis yang kini tinggal di Surabaya, membuka seminar dengan membahas topik-topik seperti kesadaran, jaringan bumi magnetik, dan teori mengenai makhluk luar angkasa.

Dalam presentasinya, Thomas juga memperkenalkan teknik penglihatan jarak jauh yang pernah digunakan dalam Proyek Stargate CIA untuk melihat lokasi yang jauh melalui kekuatan pikiran. Thomas menjelaskan, bagaimana energi magnetik bumi dapat meningkatkan kesadaran manusia dan memungkinkan akses ke alam yang tidak terlihat.

Menurutnya, monumen-monumen kuno yang asli dapat memperkuat kemampuan psikis manusia.

Sementara itu, Nur Agustinus, seorang ufolog yang sudah berkontribusi lebih dari dua dekade di BETA UFO, memberikan sudut pandang psikologi terkait perjumpaan dengan entitas interdimensional. Nur menjelaskan, bagaimana senyawa DMT (Dimethyltryptamine) yang secara alami ada dalam otak manusia dapat membuat seseorang memasuki realitas berbeda, yang sering kali dirasakan sebagai pengalaman yang sangat nyata.

Hal ini, kata Nur, membuka potensi terjadinya perjumpaan dengan entitas dari dimensi lain, bahkan bisa jadi entitas tersebut melintas ke dimensi kita saat itu juga.

Nur juga mengemukakan pandangannya mengenai entitas cerdas non-manusia (Non-Human Intelligence) yang melakukan penculikan dan eksperimen untuk membuat makhluk hybrid, yang nantinya akan menjadi wadah mereka untuk berinteraksi di dunia manusia.

Dalam kesempatan ini, Ketua BETA UFO Mohammad Reza Wardhana menyampaikan berbagai pengalaman saksi mata yang ia wawancarai, mulai dari orang-orang yang mengklaim melihat UFO mendarat pada tahun 1992 hingga pengalaman meditasi yang tidak sengaja memanggil kedatangan UFO.

Reza juga menyoroti beberapa pola yang ditemukan dalam kesaksian tersebut, seperti ketenangan mendalam sebelum munculnya UFO, suara ledakan, dan fenomena memori yang bisa berubah pada saksi mata.

“Pengalaman mereka memang sangat menarik dan ada beberapa benang merah yang saya temukan, di antaranya adalah suasana yang tiba-tiba hening saat UFO muncul, suara ledakan sebelum UFO muncul hingga UFO yang menukar ingatan dua orang yang melihatnya langsung,” ungkap Reza.

Dalam kesempatan ini, Reza juga mengingatkan bahwa fenomena UFO dan alien tidak memandang agama atau tingkat keimanan seseorang.

“Kalau mereka ingin muncul, ya pasti muncul. Mau apapun keimanan atau agama kita,” imbuh Reza.

Selain seminar, acara ini juga diwarnai dengan pemberian penghargaan kepada Nur Agustinus sebagai ‘Insan Paling Menginspirasi di Kancah UFOLOGI Indonesia’. Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya yang luar biasa selama lebih dari dua dekade dalam menginspirasi banyak orang di Indonesia untuk mendalami dan berbagi pengalaman tentang fenomena UFO dan alien.

Reza menyampaikan, penghargaan ini merupakan yang pertama kalinya diberikan kepada seorang ufolog di Indonesia. Oleh karena itu, penghargaan ini diberikan karena menurutnya paling menginspirasi di kancah UFOLOGI.

“Tidak bisa dipungkiri adanya individu pemerhati UFO maupun komunitas UFO di Indonesia, rata-rata terinspirasi oleh Pak Nur. Jadi sangat pantas jika penghargaan Insan Paling Menginspirasi di kancah UFOLOGI Indonesia disematkan pada beliau,” tutur Reza.

Melalui acara ini, BETA UFO berharap akan semakin banyak orang yang berani menceritakan pengalaman mereka terkait fenomena UFO dan alien, serta memperkaya diskusi mengenai hal tersebut di Indonesia.

baca juga : Richard Lee, Dokter Oky, dan Nikita Mirzani Terancam Disomasi Gegara Podcast